Rabu, 02 Juni 2010

Membuat Telur Asin


SD Al-Bayan Islamic School, 18 & 26 Mei 2010

Setelah membuat roket air, biopori, kertas daur ulang, sekarang kelas siswa/i kelas 4 SD Al-Bayan mencoba mempraktekkan pembuatan telur asin. Praktek kali ini masih berhubungan dengan pelajaran Sains kelas 4 SD mengenai cara pengawetan bahan makanan.

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur mudah diperoleh dan harganya murah. Namun kelemahan dari telur adalah ia mudah rusak, baik secara alami, oleh bahan kimia, maupun karena serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur.

Nah, sebelum mulai membuat telur asin, kita perlu mengetahui alat dan bahan yang diperlukan.

Alat:
1. Ember plastik
2. Alat pengaduk (sekop kecil)
3. Dandang
4. Kompor
5. Kardus (untuk menyimpan telur)

Bahan:
1. Telur bebek mentah
2. Abu gosok
3. Bubuk batu bata merah (batu bata dihancurkan/ditumbuk halus)
4. Garam dapur (ditumbuk halus)
5. Air bersih secukupnya
6. Spons cuci piring

Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
1. Pilih telur bebek mentah* yang bermutu baik** (tidak retak atau busuk)





2. Bersihkan telur menggunakan air mengalir. Keringkan.
3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka***
4. Buatlah adonan pengasin yang terdiri dari campuran batu bata merah dan garam dengan perbandingan 1:1.






  

5. Tambahkan air sedikit demi sedikit ke dalam adonan, kemudian aduk hingga rata dan berbentuk pasta.
6. Lapisi telur bebek dengan adonan pengasin tersebut satu per satu di sekeliling permukaan telur (± setebal 1 s.d. 2 mm).
7. Letakkan telur di dalam kardus. Taburi bagian atasnya dengan abu gosok lalu simpan di tempat yang bersih dan terbuka. Usahakan agar telur tidak pecah.












8. Setelah ± 7 hari, bersihkan telur dari adonan menggunakan spons pencuci piring dan air mengalir.











9. Rebus telur menggunakan dandang (penanak nasi) dengan api sedang hingga masak.











-------------------------------------------------------
Keterangan:
* telur mentah dan telur matang dapat dibedakan dengan cara memutar telur sebagaimana kita memutar uang logam. Telur yang masih mentah akan sulit berputar, sedangkan telur yang sudah matang akan berputar dengan lebih cepat.
** telur yang bermutu baik akan tenggelam atau melayang jika dimasukkan ke dalam air.
*** dalam praktek ini tidak dilakukan.
--------------------------------------------------------

Karena agak sulit, adonan pengasinnya dibuatkan oleh guru sedangkan siswa hanya mengamati saja, tapi siswa boleh merasakan mengaduk adonan pengasin yang telah jadi. Kemudian mereka membersihkan dan melumuri telurnya masing-masing.
Jadilah lab. sains penuh dengan tanah(serbuk batu bata) basah dimana-mana ^^


Setelah dimasak, hasilnya... hmm.... lumayan.... telurnya tidak terlalu asin dan rasanya pun enak.

Note: Sebenarnya saya sendiri sudah bertahun-tahun tidak makan telur asin.... Jadi tidak terlalu tahu mana telur asin yang enak dan yang tidak enak ^^; (yang penting bisa dimakan deh, hehe)

Ohya, kalau ada yang bertanya-tanya, kenapa sih harus dibuat menjadi telur asin?
Pengasinan telur ini berfungsi agar telur menjadi lebih awet, rasa amisnya berkurang, tidak berbau busuk, dan rasanya lebih enak.

Kalau masih penasaran, coba bandingkan rasa telur asin rebus dengan telur bebek yang direbus tanpa diasinkan. Kira-kira mana yang lebih enak ya?

----------------------------
 Literatur :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar